Pariwisata berbasis masyarakat menjadi salah satu strategi efektif dalam membangun ekonomi lokal yang berkelanjutan. Salah satu konsep yang terus berkembang di Indonesia adalah desa wisata. Istilah ini tidak hanya populer di kalangan pelaku pariwisata, tetapi juga menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat desa yang ingin mengembangkan potensi wilayahnya. Namun, apa sebenarnya desa wisata itu? Apa tujuan dan manfaatnya bagi masyarakat? Dan bagaimana cara membentuknya?
Artikel ini akan mengulas secara edukatif mengenai pengertian desa wisata, perbedaan dengan objek wisata biasa, hingga langkah-langkah membentuk dan mengelolanya secara mandiri.
Apa Itu Desa Wisata?
Desa wisata adalah kawasan pedesaan yang memiliki potensi khusus untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata berbasis kearifan lokal. Potensi ini dapat berupa alam, budaya, kuliner, kerajinan, hingga aktivitas sosial yang menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Berbeda dengan destinasi wisata konvensional, desa wisata berfokus pada pelibatan aktif masyarakat dalam menyambut dan melayani wisatawan. Ini termasuk penyediaan homestay, pemandu lokal, atraksi budaya, dan produk-produk ekonomi kreatif.
Tujuan Pembentukan Desa Wisata
Tujuan utama dari pengembangan desa wisata adalah:
-
Pemberdayaan masyarakat desa melalui kegiatan ekonomi produktif.
-
Pelestarian budaya dan lingkungan secara berkelanjutan.
-
Diversifikasi ekonomi pedesaan, agar tidak bergantung hanya pada sektor pertanian.
-
Meningkatkan kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, ke wilayah pedesaan.
Dengan konsep ini, pembangunan tidak hanya berpusat di kota, tetapi merata hingga pelosok desa yang memiliki kekayaan lokal yang layak untuk dipromosikan.
Perbedaan Desa Wisata dan Objek Wisata Biasa
Banyak yang menyamakan desa wisata dengan objek wisata biasa. Padahal keduanya memiliki perbedaan mendasar:
Aspek | Desa Wisata | Objek Wisata Biasa |
---|---|---|
Pengelola | Masyarakat desa secara kolektif | Umumnya dikelola swasta atau pemerintah |
Fokus | Pengalaman menyeluruh di lingkungan desa | Daya tarik tunggal seperti pantai, air terjun, taman hiburan |
Keterlibatan masyarakat | Tinggi (mulai dari homestay hingga kuliner) | Minim keterlibatan warga lokal |
Keberlanjutan | Fokus pada konservasi budaya dan alam | Tergantung pengelola, bisa eksploitatif |
Langkah-langkah Membentuk Desa Wisata
Ingin menjadikan desa Anda sebagai desa wisata? Berikut langkah-langkah dasar yang bisa diikuti:
-
Identifikasi Potensi Desa
Lakukan pemetaan sumber daya alam, budaya, sejarah, kuliner, dan kerajinan lokal yang dapat dikembangkan. -
Pembentukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)
Bentuk kelompok yang terdiri dari warga lokal untuk mengelola dan mengembangkan destinasi wisata desa. -
Penyusunan Paket Wisata
Buat pengalaman wisata yang menyeluruh seperti live-in, wisata budaya, edukasi pertanian, dan sebagainya. -
Pembangunan Fasilitas Dasar
Termasuk akses jalan, papan informasi, toilet umum, homestay, dan tempat kuliner. -
Promosi dan Kemitraan
Gunakan media sosial, website, hingga bekerja sama dengan travel agent atau pemerintah daerah. -
Pendaftaran Resmi ke Dinas Pariwisata
Agar desa mendapat status legal sebagai desa wisata dan bisa mendapatkan dukungan program pemerintah.
Manfaat dan Potensi Ekonomi Desa dari Sektor Pariwisata
Sektor pariwisata berkelanjutan di desa memiliki dampak ekonomi yang sangat signifikan, antara lain:
-
Penciptaan lapangan kerja baru bagi warga lokal.
-
Peningkatan pendapatan masyarakat, terutama pelaku UMKM seperti kerajinan tangan dan makanan khas.
-
Pertumbuhan infrastruktur desa, karena adanya kebutuhan fasilitas wisata.
-
Penguatan identitas dan kebanggaan budaya lokal, karena masyarakat terdorong melestarikan budaya mereka.
-
Masuknya investasi lokal dan nasional, terutama dalam pengembangan homestay, restoran, dan atraksi wisata.
Pariwisata desa bukan hanya soal bisnis, tetapi juga cara untuk memperkuat ekonomi dari akar rumput secara berkelanjutan.
Kesimpulan
Desa wisata adalah bentuk pengembangan wilayah pedesaan yang bukan hanya bertujuan ekonomi, tetapi juga sosial, budaya, dan lingkungan. Dengan perencanaan dan pengelolaan yang tepat, desa wisata dapat menjadi kekuatan baru dalam memperkuat ekonomi lokal, menghidupkan kembali tradisi, dan menjaga keaslian alam desa.
Setiap desa memiliki peluang untuk berkembang menjadi destinasi wisata unggulan, asalkan didukung oleh komitmen masyarakat, potensi lokal yang unik, dan dukungan dari pemerintah serta stakeholder terkait.
Sumber : Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf) –