Pertumbuhan desa wisata di berbagai daerah Indonesia menunjukkan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat. Hal ini ditegaskan oleh Anggota Komisi VII DPR RI Siti Mukaromah yang menyebut bahwa pengembangan desa wisata mampu menggerakkan berbagai sektor, termasuk UMKM dan industri kreatif lokal. Salah satu contoh nyata adalah kehadiran Kampung Kauman Heritage di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Potensi Desa Wisata dalam Mendorong Ekonomi Masyarakat
Desa wisata bukan hanya destinasi liburan semata, tetapi juga menjadi instrumen strategis dalam pembangunan ekonomi masyarakat di tingkat akar rumput. Konsep desa wisata mengintegrasikan potensi lokal, budaya, alam, hingga kearifan tradisional untuk menarik wisatawan sekaligus menciptakan peluang usaha.
Anggota DPR RI Siti Mukaromah menegaskan bahwa desa wisata seperti Kampung Kauman Heritage berhasil mendorong tumbuhnya industri-industri rumahan yang berdampak langsung pada kesejahteraan warga. Ia menyebutkan berbagai bentuk usaha yang kini berkembang, seperti ecoprint, umah kerupuk, jamu tradisional, hingga galeri seni.
“Desa Wisata menggerakkan ekonomi masyarakat lokal, yaitu dengan munculnya industri-industri rumahan seperti yang ada di Kampung Kauman Heritage,” ujar Siti dalam acara Grand Launching Kampung Kauman Heritage di Banyumas.
Kampung Kauman Heritage: Simbol Kebangkitan Ekonomi Lokal
Kampung Kauman Heritage yang terletak di RT 05/RW 02 Desa Sudagaran, Kecamatan Banyumas, menjadi desa wisata ke-21 di Kabupaten Banyumas. Tempat ini hadir tidak hanya sebagai lokasi wisata, tetapi juga sebagai pusat pengembangan budaya dan ekonomi kreatif berbasis masyarakat.
Beberapa atraksi yang ditawarkan antara lain:
-
Wisata Teras Kota Lama
-
Umah Jamu
-
Griya Musik
-
Ecoprint
-
Garasi Art Gallery
-
Asmantoga Tapak Liman
-
Wisata Edukasi West Street
Atraksi-atraksi tersebut menghadirkan pengalaman wisata yang edukatif sekaligus memberdayakan masyarakat lokal sebagai pelaku utama dalam rantai nilai pariwisata.
Konektivitas dan Aksesibilitas Jadi Faktor Kunci
Siti Mukaromah juga menyoroti pentingnya konektivitas antarwilayah dalam menunjang perkembangan desa wisata. Menurutnya, letak strategis Kampung Kauman Heritage yang berada dekat dengan Stasiun Purwokerto dan Kroya menjadi potensi besar dalam menarik kunjungan wisatawan.
“Kampung Kauman Heritage ini posisinya strategis bisa menyasar pada masyarakat yang berhenti di Stasiun Purwokerto atau Kroya,” ujarnya.
Dengan dukungan infrastruktur transportasi yang memadai, akses ke desa wisata akan semakin mudah, yang secara langsung akan berdampak pada peningkatan jumlah wisatawan dan transaksi ekonomi di tingkat lokal.
Desa Wisata Banyumas: Beragam Potensi, Satu Visi Pemberdayaan
Kabupaten Banyumas sendiri telah memiliki 21 desa wisata dengan karakter dan keunikan masing-masing. Contohnya adalah:
-
Desa Wisata Pekunden – menawarkan wisata kreatif dan edukasi seperti Kampung Nopia, Kebun Buah Naga, dan Omah Gamelan.
-
Desa Wisata Melung – memiliki wisata alam yang asri, edukasi pertanian organik, dan kegiatan pengamatan elang Jawa.
Setiap desa tersebut tidak hanya memperkuat ekosistem pariwisata di Banyumas, tetapi juga menjadi model pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal.
Penutup: Kolaborasi sebagai Kunci Sukses Pengembangan Desa Wisata
Keberhasilan pengembangan desa wisata tidak lepas dari kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, pelaku usaha, dan tentu saja masyarakat lokal. Dukungan legislatif dalam penguatan regulasi, penyediaan infrastruktur, serta promosi digital menjadi faktor penting dalam memperkuat posisi desa wisata sebagai pilar ekonomi kerakyatan.
Dengan pendekatan yang tepat, desa wisata tidak hanya mengangkat potensi daerah tetapi juga membuka lapangan kerja, meningkatkan daya saing UMKM, serta memperkuat identitas budaya lokal.
Kesimpulan:
Peran desa wisata dalam menggerakkan ekonomi masyarakat semakin terbukti dengan adanya dukungan nyata dari para pemangku kebijakan, seperti yang disampaikan oleh Anggota DPR Siti Mukaromah. Melalui penguatan UMKM, peningkatan aksesibilitas, dan promosi berbasis budaya, desa wisata di Indonesia dapat menjadi motor penggerak ekonomi nasional dari akar rumput.
Sumber: Antara news