Revitalisasi Desa Wisata Mattabulu: Kontribusi Nyata PPK Ormawa UKM KPI Unhas

Organisasi mahasiswa tak hanya menjadi tempat pengembangan diri, tapi juga mampu menjadi agen perubahan di tengah masyarakat. Hal ini dibuktikan oleh UKM Komunitas Peduli Informasi (KPI) Universitas Hasanuddin (Unhas) melalui program PPK Ormawa yang memilih Desa Mattabulu, Kabupaten Soppeng, sebagai lokasi revitalisasi desa wisata. Melalui pendekatan kolaboratif dan berbasis kebutuhan masyarakat, program ini dirancang untuk mengembalikan kejayaan salah satu desa wisata terbaik di Indonesia.

Latar Belakang Revitalisasi Desa Wisata Mattabulu

Desa Mattabulu bukanlah nama asing dalam dunia pariwisata lokal. Wilayah ini pernah masuk dalam jajaran 10 desa wisata terbaik di Indonesia berkat keindahan alam dan kekayaan budaya yang dimilikinya. Namun, bencana alam berupa tanah longsor dan pohon tumbang yang terjadi pada akhir tahun 2024 memukul telak keberlanjutan sektor wisata di desa ini.

Melihat kondisi tersebut, mahasiswa UKM KPI Unhas tergugah untuk memilih Mattabulu sebagai lokasi implementasi program PPK Ormawa UKM KPI Unhas revitalisasi Desa Wisata Mattabulu. Ketua Ormawa, Nurul Dwi Pratiwi, menyebutkan bahwa program ini lahir dari identifikasi kebutuhan nyata masyarakat yang dilakukan langsung oleh tim mahasiswa.

Seleksi Ketat dan Rencana Aksi Mahasiswa

Program ini tidak dirancang secara sembarangan. Menurut Nurul, proses penyaringan anggota dilakukan secara ketat. Dari lebih 20 pendaftar, hanya 15 orang yang dipilih untuk bergabung dalam tim pelaksana. Kriteria utama yang dijadikan pertimbangan adalah kemampuan calon peserta dalam mengembangkan ide yang berkelanjutan serta memiliki semangat pengabdian masyarakat.

Salah satu fokus utama program adalah penguatan kelembagaan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) yang sebelumnya aktif namun kini melemah karena dampak bencana. Banyak anggotanya memilih beralih profesi, sementara struktur kelembagaan dan program kerja belum berjalan optimal.

Potensi Besar Desa Mattabulu yang Perlu Dihidupkan Kembali

Ketua pelaksana program, Andi Alif Raihan Analta atau yang akrab disapa Reihan, menambahkan bahwa perencanaan kegiatan telah dimulai sejak Januari 2025. Prosesnya melibatkan lintas disiplin ilmu dan berlangsung selama beberapa bulan, termasuk seleksi internal pada Februari hingga Maret 2025.

Menurut Reihan, Desa Mattabulu memiliki potensi wisata yang luar biasa, seperti:

  • Hutan pinus Lembah Cinta

  • Air terjun alami yang belum banyak dikenal

  • Situs budaya Bulu Matanre yang kaya nilai sejarah

Potensi tersebut menjadi landasan kuat mengapa revitalisasi ini dianggap penting untuk mendorong pariwisata dan ekonomi lokal.

Dampak dan Harapan Jangka Panjang

Dengan kolaborasi dari berbagai jurusan, mahasiswa tidak hanya membawa ide segar tetapi juga pendekatan lintas bidang keilmuan. Program ini diharapkan dapat:

  • Mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap potensi desanya

  • Membentuk struktur kelembagaan pariwisata yang berkelanjutan

  • Meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Desa Mattabulu

  • Memberi ruang nyata bagi mahasiswa untuk menerapkan teori dalam konteks sosial

Tak hanya berdampak pada sektor pariwisata, revitalisasi ini juga membuka peluang kerja dan peningkatan ekonomi masyarakat desa. Para mahasiswa pun mendapatkan pembelajaran langsung dari masyarakat, yang tak tergantikan oleh proses pembelajaran di kelas.

Penutup

Program PPK Ormawa UKM KPI Unhas revitalisasi Desa Wisata Mattabulu menjadi contoh nyata bagaimana mahasiswa mampu berperan aktif dalam pembangunan desa. Dengan pendekatan kolaboratif, berbasis kebutuhan, serta pemanfaatan potensi lokal, program ini diharapkan menjadi awal dari kebangkitan kembali Desa Mattabulu sebagai destinasi wisata unggulan di Sulawesi Selatan.

Sumber :beritakotamakassar.com

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top