Pembinaan Desa Wisata di Kalurahan Tepus: Perkuat Pokdarwis Melalui Program PIWK-PIS

Kalurahan Tepus, yang terletak di wilayah selatan Kabupaten Gunungkidul, terus mengembangkan potensi pariwisata desanya melalui program-program strategis. Salah satu upaya terbarunya adalah pelaksanaan kegiatan Pembinaan Desa Wisata melalui sinergi Program Pagu Indikatif Wilayah Kecamatan (PIWK) dan Pagu Indikatif Sektoral (PIS). Kegiatan ini diselenggarakan pada Kamis, 15 Juli 2025, bertempat di Padukuhan Trosari 1, Kalurahan Tepus.

Bersama Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Pemerintah Kalurahan Tepus menggandeng perwakilan kelompok sadar wisata (Pokdarwis), pamong kalurahan, serta stakeholder pariwisata lainnya dalam kegiatan pembinaan ini. Tujuan utamanya adalah memperkuat kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM) di sektor pariwisata desa, sekaligus meningkatkan sinergi antar pelaku wisata berbasis budaya lokal.Kolaborasi dan Sinergi Lintas Sektor

Kolaborasi dan Sinergi Lintas Sektor

Dalam sambutan pembuka, Carik Kalurahan Tepus mewakili Lurah Tepus menyampaikan pentingnya kegiatan ini sebagai wadah penguatan kelembagaan pariwisata. Hadir pula perwakilan dari Kapanewon Tepus dan narasumber dari Dinas Pariwisata Gunungkidul, yang menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku pariwisata.

Menurut narasumber dari Dinas Pariwisata, keberhasilan desa wisata sangat bergantung pada kolaborasi yang terbangun kuat antara Pokdarwis, komunitas lokal, dan pelaku usaha mikro. Selain itu, pelestarian budaya dan pengembangan produk lokal menjadi pondasi penting dalam membangun destinasi wisata yang edukatif, kreatif, dan berkelanjutan.

Materi Pembinaan: Dari Manajemen hingga Inovasi Atraksi Wisata

Kegiatan pembinaan ini dikemas dalam bentuk diskusi interaktif dan pemaparan materi yang menyentuh berbagai aspek penting pengelolaan desa wisata. Beberapa materi yang disampaikan meliputi:

  • Manajemen Kelembagaan Desa Wisata: Penguatan struktur organisasi Pokdarwis, tata kelola yang akuntabel, serta pemanfaatan teknologi informasi dalam promosi dan pelayanan wisata.

  • Inovasi Atraksi Wisata Edukatif: Pengembangan atraksi yang mengangkat nilai-nilai budaya lokal, seperti seni tradisional, kuliner khas, dan kerajinan rakyat.

  • Strategi Branding Destinasi: Teknik menciptakan identitas visual desa wisata yang menarik dan konsisten, serta pentingnya storytelling dalam pemasaran destinasi.

  • Pengembangan Produk Kreatif Lokal: Pendekatan kreatif dalam mengolah potensi lokal menjadi produk wisata yang bernilai ekonomi, seperti suvenir, paket wisata, dan workshop budaya.

Melalui materi-materi tersebut, peserta pembinaan diharapkan tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengimplementasikannya dalam pengembangan destinasi wisata di masing-masing padukuhan.

Studi Tiru ke Desa Wisata Katongan: Belajar dari Keberhasilan

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, peserta akan melakukan kunjungan lapangan ke Desa Wisata Katongan, yang berada di Kapanewon Nglipar, pada Kamis, 17 Juli 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan gambaran langsung tentang praktik baik pengelolaan desa wisata.

Desa Wisata Katongan dipilih karena keberhasilannya dalam mengelola potensi lokal menjadi daya tarik wisata unggulan, seperti wisata edukasi pertanian, pertunjukan budaya, serta keterlibatan aktif masyarakat dalam seluruh proses pengembangan pariwisata.

Melalui studi tiru ini, peserta diharapkan dapat mengadopsi pendekatan-pendekatan yang relevan dengan karakteristik lokal Kalurahan Tepus, sehingga dapat menciptakan desa wisata yang mandiri, inklusif, dan berkelanjutan.

Menuju Desa Wisata Mandiri dan Berdaya Saing

Program pembinaan ini menjadi langkah awal yang penting dalam menciptakan desa wisata yang tangguh dan berdaya saing. Diharapkan, kegiatan semacam ini tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, tetapi mampu membentuk mentalitas baru dalam pengelolaan pariwisata berbasis komunitas.

Dengan dukungan pemerintah daerah, sinergi antar-pemangku kepentingan, serta semangat gotong royong warga, Kalurahan Tepus memiliki peluang besar untuk berkembang menjadi destinasi wisata unggulan di Gunungkidul.

Kesimpulan

Pembinaan desa wisata di Kalurahan Tepus melalui Program PIWK-PIS bukan hanya sebagai bentuk penguatan kelembagaan, tetapi juga sebagai gerakan kolektif untuk menggali potensi lokal dan menciptakan pariwisata yang bermutu dan berkelanjutan. Momentum ini perlu terus dijaga agar semangat pemberdayaan masyarakat melalui pariwisata tidak hanya menjadi wacana, namun juga nyata dalam praktik lapangan.

Sumber : desatepus.gunungkidulkab

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top