Koperasi Merah Putih, Pilar Penguatan Desa Wisata di Indonesia

Kementerian Pariwisata Republik Indonesia melihat potensi besar dalam pengembangan koperasi desa sebagai tulang punggung pertumbuhan pariwisata berkelanjutan. Melalui program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP) yang telah diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto, kini desa-desa wisata di seluruh Indonesia memiliki peluang besar untuk berkembang secara mandiri, adil, dan berkelanjutan. Sinergi antara koperasi dan pariwisata diyakini mampu menjadi solusi konkret untuk pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan di daerah.

Sinergi Strategis antara Koperasi dan Desa Wisata

Dalam acara peluncuran kelembagaan 80.081 Koperasi Merah Putih di Desa Bentangan, Klaten, Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, menyatakan bahwa koperasi desa berperan vital dalam pembangunan sistem ekonomi berbasis komunitas. Dengan lebih dari 6.100 desa wisata aktif di Indonesia, peluang untuk mengintegrasikan koperasi ke dalam pengelolaan pariwisata terbuka lebar.

Koperasi tidak hanya berfungsi sebagai entitas ekonomi, tetapi juga sebagai wadah penguatan komunitas desa wisata. Melalui pengelolaan yang kolaboratif, koperasi dapat mendukung infrastruktur, pelestarian budaya, dan penciptaan lapangan kerja di daerah.

Pengentasan Kemiskinan Melalui Ekonomi Komunitas

Koperasi Merah Putih adalah salah satu trisula strategi pemerintah dalam menghapus kemiskinan, bersama dengan program Cek Kesehatan Gratis untuk Anak Sekolah dan Sekolah Rakyat. Tujuan utama KDMP/KKMP bukan sekadar menghadirkan koperasi secara legal, tetapi juga menyertakan infrastruktur pendukung seperti gudang, cold storage, gerai sembako, hingga kendaraan logistik.

Presiden Prabowo menegaskan bahwa koperasi adalah bentuk perjuangan rakyat kecil untuk memperkuat posisi ekonomi mereka. Langkah strategis ini bertujuan memotong dominasi segelintir kelompok besar dalam rantai ekonomi dan memberikan kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat desa.

Pemberdayaan Desa Wisata Lewat Kolaborasi Nasional

Guna mendukung operasional koperasi, Kementerian Pariwisata bersama Kementerian Koperasi telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk mengembangkan sektor pariwisata berbasis koperasi. Fokus utamanya adalah meningkatkan peran Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) menjadi pengelola koperasi desa.

Sebagai langkah awal, proyek percontohan akan digelar di 80 desa wisata, termasuk tiga desa prioritas nasional:

  • Desa Wisata Keciput (Belitung, Bangka Belitung)

  • Desa Wisata Jeruju Besar (Kubu Raya, Kalimantan Barat)

  • Desa Wisata Taman Martani (Sleman, Yogyakarta)

Melalui program ini, Pokdarwis akan mendapatkan akses ke pembiayaan, pelatihan manajemen koperasi, serta konektivitas pasar yang lebih luas untuk produk dan layanan desa wisata.

Manfaat Nyata bagi Masyarakat dan Pelaku Usaha Lokal

Integrasi koperasi dalam pengelolaan desa wisata memberi efek multiplikatif. Selain memberdayakan pelaku usaha lokal seperti petani, pengrajin, pengelola homestay, kuliner, dan pemandu wisata, koperasi juga mendorong efisiensi distribusi produk UMKM dan logistik di tingkat lokal.

Beberapa manfaat strategis dari hadirnya KDMP/KKMP bagi desa wisata antara lain:

  • Peningkatan daya saing desa wisata melalui pembiayaan yang terstruktur.

  • Penciptaan lapangan kerja di sektor pariwisata, kerajinan, dan kuliner.

  • Pelestarian budaya dan lingkungan dengan pendekatan ekonomi sirkular.

  • Promosi berbasis komunitas yang lebih otentik dan berkelanjutan.

  • Kemandirian ekonomi desa melalui akses pinjaman mikro dan sistem logistik terpadu.

Masa Depan Desa Wisata Melalui Koperasi Merah Putih

Peluncuran 80.081 koperasi desa bukan sekadar angka, melainkan simbol pergeseran paradigma pembangunan dari top-down menjadi bottom-up berbasis komunitas. Desa bukan lagi objek pembangunan, melainkan subjek yang mengelola potensinya sendiri.

Langkah berani Presiden Prabowo dan dukungan lintas kementerian ini menjadi fondasi penting bagi transformasi ekonomi desa yang inklusif. Apabila dijalankan secara konsisten dan akuntabel, program ini berpotensi menjadikan desa wisata sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi nasional yang merata dan berkeadilan.

Kesimpulan

Koperasi Merah Putih adalah langkah strategis untuk memperkuat fondasi ekonomi lokal desa wisata Indonesia. Melalui kolaborasi antar kementerian, peran aktif masyarakat, serta infrastruktur yang mendukung, koperasi ini dapat menjadi katalisator dalam membangun desa yang mandiri, produktif, dan bebas dari kemiskinan. Penguatan desa wisata melalui koperasi adalah jalan menuju pariwisata yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Sumber : mediaasuransinews

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top