
Bojonegoro Kembangkan Homestay Desa untuk Pariwisata Lokal
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus mendorong pertumbuhan sektor pariwisata berbasis desa. Melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, pemkab menggandeng Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) serta masyarakat untuk menghadirkan pengalaman wisata yang berfokus pada kearifan lokal.
Salah satu langkah nyata adalah pengembangan tiga homestay desa yang tersebar di beberapa kecamatan, yaitu:
- Desa Klino, Kecamatan Sekar
- Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo
- Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu
Ketiga homestay ini bukan hanya tempat menginap, melainkan juga sarana mengenalkan budaya, alam, dan kehidupan masyarakat pedesaan kepada wisatawan.
Homestay Nggunung di Desa Klino: Tenang di Kaki Gunung Pandan
Homestay pertama yang sudah siap menyambut wisatawan adalah Homestay Nggunung di Desa Klino, Kecamatan Sekar. Terletak di ketinggian sekitar 400 mdpl, homestay ini menawarkan udara sejuk, panorama alam yang memukau, serta pemandangan Gunung Pandan dari kejauhan.
Kepala Desa Klino, Dwi Nurjayanti, menjelaskan bahwa homestay ini berada di sebelah barat Tugu Klino, tepat di dekat Balai Desa Klino.
“Desa Klino sangat cocok untuk tempat beristirahat karena udaranya sejuk dan suasananya nyaman. Wisatawan bisa merasakan kehidupan desa yang tenang dan bersahabat,” ungkap Dwi.
Fasilitas Homestay Nggunung
Dikelola oleh BUMDes Argo Pandan, Homestay Nggunung sudah dilengkapi dengan fasilitas yang menunjang kenyamanan, antara lain:
- Tempat tidur untuk dua orang (bisa ditambah single bed dengan biaya tambahan)
- Kamar mandi dalam dengan water heater
- Teko pemanas air dan camilan
- Alat olahraga ringan
- Meja, kursi, dan payung balkon untuk bersantai
- Sarapan untuk dua orang
- Check-in dan check-out fleksibel 24 jam, kecuali ada tamu lanjutan (pukul 12.00 siang)
BUMDes juga menyediakan layanan reservasi langsung bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi tinggal di desa.
Desa Dolokgede: Wisata Edukasi dan Budaya
Homestay kedua berada di Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo. Desa ini dikenal sebagai pusat edukasi pertanian dan pelestarian kebudayaan lokal.
Wisatawan yang menginap di Dolokgede bisa merasakan pengalaman:
- Belajar bercocok tanam bersama petani setempat
- Menikmati sajian kuliner khas desa yang diolah dengan bahan lokal
- Mengikuti kegiatan budaya, seperti kesenian tradisional dan upacara adat
Homestay di Dolokgede diproyeksikan menjadi sarana edukasi wisatawan sekaligus wadah promosi produk pertanian masyarakat setempat.
Desa Ngringinrejo: Agrowisata dan Persawahan Hijau
Homestay ketiga berlokasi di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu. Desa ini populer dengan agrowisata buah dan hamparan persawahan hijau yang menenangkan.
Dengan menginap di sini, wisatawan bisa menikmati suasana pedesaan yang alami sekaligus berinteraksi langsung dengan petani. Beberapa kegiatan menarik di Ngringinrejo antara lain:
- Petik buah langsung dari kebun
- Menyusuri area persawahan dengan pemandu lokal
- Menikmati kuliner tradisional yang disajikan warga
Homestay di desa ini diharapkan menjadi daya tarik tambahan yang melengkapi potensi agrowisata yang sudah dikenal luas.
Dampak Ekonomi dan Sosial
Program pengembangan homestay desa ini tidak hanya fokus pada sektor pariwisata, tetapi juga diharapkan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Beberapa dampak positif yang ditargetkan antara lain:
- Meningkatkan pendapatan masyarakat desa melalui pengelolaan homestay, kuliner, dan kerajinan lokal.
- Menciptakan lapangan kerja baru bagi warga sekitar, mulai dari pengelola homestay, pemandu wisata, hingga penyedia layanan transportasi.
- Mendorong pelestarian budaya dengan menjadikan kearifan lokal sebagai daya tarik wisata.
- Membangun desa berkelanjutan melalui pariwisata ramah lingkungan.
Harapan Pemkab Bojonegoro
Melalui program ini, Pemkab Bojonegoro berharap wisata pedesaan semakin dikenal luas. Wisatawan tidak hanya datang untuk berkunjung singkat, tetapi juga merasakan pengalaman tinggal bersama masyarakat desa.
Konsep ini sejalan dengan tren global sustainable tourism, di mana wisatawan mencari pengalaman autentik yang ramah lingkungan dan berbasis masyarakat.
“Kami ingin pariwisata Bojonegoro tumbuh secara inklusif, memberi manfaat bagi masyarakat desa, sekaligus memperkenalkan keindahan lokal kepada wisatawan,” ujar perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
Penutup
Pengembangan tiga homestay desa di Klino, Dolokgede, dan Ngringinrejo menunjukkan keseriusan Bojonegoro dalam mengangkat potensi wisata pedesaan. Dengan fasilitas memadai, keramahtamahan warga, dan dukungan pemerintah, homestay ini diprediksi mampu menjadi magnet wisata baru di Jawa Timur.
Bagi wisatawan yang ingin melepas penat, merasakan kesejukan alam, sekaligus hidup dekat dengan masyarakat lokal, homestay desa Bojonegoro bisa menjadi pilihan tepat.
Homestay bukan sekadar tempat bermalam, tetapi pintu masuk menuju pengalaman wisata pedesaan yang autentik dan berkesan.
Sumber:infopublik.id
