Desa Wisata Sumberdodol Magetan: Keindahan Lereng Lawu yang Menyatu dengan Inovasi Digital

Magetan, Jawa Timur — Di lereng timur Gunung Lawu, tersembunyi sebuah permata wisata yang semakin bersinar di kancah nasional dan internasional: Desa Wisata Sumberdodol. Berada di Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, desa ini memadukan pesona alam, kearifan budaya lokal, dan inovasi teknologi dalam pengelolaan wisatanya.

Kombinasi ketiganya menjadikan Sumberdodol bukan hanya destinasi rekreasi alam, tetapi juga model desa cerdas berbasis komunitas yang berhasil menyeimbangkan pelestarian alam dan kemajuan digital. Tak heran, desa ini menjadi salah satu unggulan dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, menegaskan reputasinya sebagai destinasi wisata yang kian mendunia.

Lokasi dan Akses Menuju Desa Wisata Sumberdodol

Desa Wisata Sumberdodol terletak di Jl. Tirtomudo No. 1, Kecamatan Panekan, sekitar 9–15 kilometer dari pusat Kota Magetan, tergantung rute yang dipilih. Dengan ketinggian di lereng timur Gunung Lawu, suasana sejuk dan udara segar langsung menyambut setiap pengunjung yang datang.

Akses menuju lokasi tergolong mudah. Jalan desa sudah beraspal dan bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Meski belum banyak transportasi umum yang melayani langsung ke Sumberdodol, pengunjung dapat dengan nyaman menggunakan kendaraan pribadi atau sewaan untuk menjangkau kawasan ini.

Sepanjang perjalanan menuju desa, wisatawan akan disuguhi panorama pegunungan, hamparan sawah, serta kehidupan warga yang masih kental dengan tradisi pedesaan Jawa Timur.

Daya Tarik Utama: Alam, Air, dan Kehidupan Desa yang Harmonis

Desa Wisata Sumberdodol dikenal dengan sembilan sumber mata air alami yang mengalir jernih dari lereng Lawu. Air ini tidak hanya menjadi sumber kehidupan bagi warga, tetapi juga daya tarik wisata utama yang dikembangkan secara kreatif oleh masyarakat dan BUMDes setempat.

1. Umbul Dampit: Kesegaran Air Gunung yang Menenangkan

Salah satu ikon wisata Sumberdodol adalah Umbul Dampit, kolam pemandian alami dengan air yang begitu jernih dan segar. Suasana sekitar yang hijau dan asri membuat tempat ini ideal untuk bersantai bersama keluarga.

Kolam dengan kedalaman mencapai 3 meter ini dilengkapi fasilitas pelampung bagi pengunjung yang belum mahir berenang. Tiket masuknya gratis, hanya dikenakan biaya parkir Rp 2.000 untuk motor dan Rp 3.000 untuk mobil.

Di tengah kolam terdapat pulau kecil yang sering dijadikan tempat berfoto dan berkemah. Fasilitas umum seperti kamar mandi, warung makan, dan gazebo tersedia lengkap, membuat wisata ini nyaman dan ramah keluarga.

2. Tirto Mudo: Kolam Alami Ramah Anak

Masih di kawasan yang sama, Tirto Mudo menghadirkan suasana alami khas pegunungan. Kolamnya lebih dangkal dibanding Umbul Dampit, sehingga aman untuk anak-anak dan pengunjung yang ingin sekadar berendam kaki.

Airnya bening tanpa bahan kimia seperti kaporit, dan area sekitarnya ditata dengan taman serta gazebo bambu. Banyak wisatawan datang ke sini untuk berswafoto, menikmati udara sejuk, atau bersantai di bawah rindangnya pepohonan.

3. Sorbendo: “Little Lake” dari Lereng Lawu

Destinasi lain yang tak kalah menarik adalah Sorbendo, danau kecil hasil kreativitas warga desa dan pengelolaan BUMDes Tirta Karya Mandiri. Airnya yang jernih memantulkan cahaya matahari bak kristal, berpadu dengan gemericik air terjun mini di sekitarnya.

Di sini, pengunjung dapat mencoba terapi ikan, memberi makan ikan koi, atau menyusuri danau dengan perahu mini berbiaya Rp 5.000 per orang. Pakan ikan dijual Rp 2.000, dan seperti objek wisata lainnya di Sumberdodol, tidak ada tiket masuk alias gratis.

Kampung Koi: Desa Pintar Berbasis Perikanan

Sumberdodol bukan sekadar desa wisata alam. Melalui dukungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), desa ini juga menjadi pionir Smart Fisheries Village, atau desa perikanan pintar pertama di Magetan.

Program ini menggabungkan teknologi digital dengan praktik perikanan tradisional untuk meningkatkan efisiensi budidaya. Ikan koi menjadi ikon sekaligus komoditas unggulan desa.

Wisatawan bisa berkunjung ke Kampung Koi, melihat langsung proses pembenihan dan perawatan ikan hias, hingga membeli hasil breeding warga setempat. Aktivitas ini tidak hanya edukatif, tetapi juga menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara pecinta ikan koi.

Kekayaan Budaya yang Tetap Lestari

Selain wisata alam dan perikanan, Sumberdodol juga aktif melestarikan budaya Jawa Timur. Setiap tahun, warga menyelenggarakan pertunjukan Reog Ponorogo dan Bujang Ganong untuk menyambut wisatawan, serta pementasan wayang kulit sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan leluhur.

Kegiatan budaya ini menjadi ruang ekspresi bagi seniman lokal sekaligus sarana edukasi bagi generasi muda untuk mengenal seni tradisi.

Wisata Kuliner: Cita Rasa Pedesaan yang Menggoda

Berkunjung ke Sumberdodol tak lengkap tanpa mencicipi kuliner khas desa. Wisatawan dapat menikmati hidangan di Angkringan Bara, Rumah Makan Banyu Mili, atau warung tradisional seperti Rawon Pinggir Sawah dan Lalapan Wader Kali.

Salah satu produk unggulan yang mulai dikenal luas adalah nori selada air, camilan sehat berbahan tanaman air hasil budidaya warga. Produk ini kini menjadi oleh-oleh khas yang unik dari Magetan.

Inovasi Digital dan Pariwisata Berkelanjutan

Keberhasilan Desa Wisata Sumberdodol tidak terlepas dari sinergi masyarakat, pemerintah daerah, dan teknologi digital. Melalui media sosial, promosi daring, dan pengelolaan berbasis komunitas, desa ini berhasil menarik wisatawan tanpa kehilangan jati diri.

Sumberdodol kini menjadi contoh nyata pariwisata berkelanjutan — di mana pelestarian lingkungan, pemberdayaan ekonomi warga, dan inovasi digital berjalan beriringan.

Dengan udara segar, keramahan warga, dan pemandangan alam yang memukau, setiap kunjungan ke Desa Wisata Sumberdodol terasa seperti pulang ke rumah sendiri.

 

Sumber: detik.com

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top