Empat Desa Tertinggi di Baturraden: Pesona Alam dan Kehidupan di Lereng Gunung Slamet

Baturraden dan Daya Tariknya

Kecamatan Baturraden di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sudah lama dikenal sebagai kawasan wisata alam yang populer. Berada di kaki Gunung Slamet, daerah ini menawarkan udara sejuk, pemandangan pegunungan yang asri, serta beragam destinasi wisata air terjun, pemandian, dan kebun hijau.

Namun, selain tempat wisata yang sudah populer, Baturraden juga menyimpan sisi lain yang tak kalah menarik, yakni keberadaan desa-desa yang terletak di ketinggian. Desa-desa ini tidak hanya menyajikan panorama menawan, tetapi juga memperlihatkan kehidupan masyarakat yang erat dengan tradisi serta kearifan lokal.

Berikut adalah empat desa tertinggi di Kecamatan Baturraden yang menyimpan pesona tersendiri.

1. Desa Ketenger: Sentuhan Alam yang Menenangkan

Desa Ketenger berada di ketinggian sekitar 501 meter di atas permukaan laut (mdpl). Lokasinya hanya berjarak 12 kilometer dari pusat Kabupaten Banyumas, namun suasananya jauh berbeda dari keramaian kota.

Ketenger dikenal sebagai desa dengan panorama alam menakjubkan, salah satunya Curug Bayan yang menjadi daya tarik wisata utama. Udara sejuk dan pemandangan pegunungan yang hijau membuat desa ini cocok bagi wisatawan yang ingin melepas penat.

Selain keindahan alam, kehidupan masyarakat di Ketenger juga masih kental dengan nuansa pedesaan. Pertanian menjadi sektor utama, dengan hasil bumi seperti sayur-mayur dan tanaman perkebunan yang tumbuh subur.

2. Desa Kemutug Lor: Damai di Tengah Perkebunan

Tidak jauh dari Ketenger, terdapat Desa Kemutug Lor yang berada di ketinggian 466 mdpl. Desa ini juga berjarak sekitar 12 kilometer dari pusat Banyumas.

Mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani dan pekebun, menjadikan desa ini dikelilingi hamparan hijau yang menyejukkan mata. Suasana tenang dan asri menjadikan Kemutug Lor sebagai tempat yang ideal bagi mereka yang ingin merasakan kehidupan pedesaan sejati.

Selain itu, keberagaman hasil pertanian di desa ini menjadikannya sebagai salah satu daerah penyangga kebutuhan pangan di wilayah Baturraden dan sekitarnya. Tradisi masyarakat pun masih terjaga dengan baik, memperkuat identitas desa yang harmonis dengan alam.

3. Desa Karangsalam: Pusat Wisata Alam dan Kebun Kopi

Desa Karangsalam terletak di ketinggian 460 mdpl dengan jarak sekitar 12 kilometer dari pusat Kabupaten Banyumas. Desa ini dikenal sebagai salah satu destinasi wisata favorit karena keberadaan Curug Telu, air terjun indah yang banyak dikunjungi wisatawan.

Selain air terjun, Karangsalam juga terkenal dengan perkebunan kopi dan berbagai tanaman lainnya yang tumbuh subur di lereng Gunung Slamet. Perkebunan ini tidak hanya menjadi sumber penghidupan masyarakat, tetapi juga daya tarik wisata edukasi bagi pengunjung yang ingin mengenal proses pengolahan kopi.

Keasrian alam, udara sejuk, dan keramahan penduduk menjadikan Karangsalam sebagai destinasi yang memadukan wisata alam dengan nuansa pedesaan.

4. Desa Karangmangu: Harmoni Alam dan Tradisi

Desa Karangmangu berada di ketinggian 485 mdpl, dengan jarak sekitar 11 kilometer dari pusat Banyumas. Desa ini memiliki pemandangan pegunungan yang indah dan suasana pedesaan yang kental dengan tradisi lokal.

Selain keindahan alam, Karangmangu juga memiliki akses yang cukup baik ke fasilitas dasar, berkat semangat gotong royong masyarakat. Kehidupan sosial yang harmonis menjadikan desa ini sebagai contoh nyata bagaimana masyarakat pegunungan dapat menjaga keseimbangan antara modernitas dan kearifan lokal.

Bagi wisatawan, Karangmangu menghadirkan pengalaman unik: menikmati ketenangan alam sekaligus merasakan keramahan penduduk yang masih menjaga tradisi leluhur.

Kesamaan Empat Desa Tertinggi

Meski memiliki karakteristik masing-masing, keempat desa ini memiliki kesamaan: berada di ketinggian, menawarkan suasana damai, udara segar, serta kehidupan yang sederhana namun penuh makna.

Akses menuju desa-desa ini memang menantang, dengan jalur berkelok khas pegunungan. Namun, perjalanan yang ditempuh akan terbayar dengan panorama indah dan pengalaman yang sulit didapatkan di kota.

Selain keindahan alam, desa-desa ini juga kaya akan budaya. Mulai dari tradisi gotong royong, upacara adat, hingga kuliner lokal yang mencerminkan kearifan masyarakat pegunungan. Semua ini menambah daya tarik bagi wisatawan yang ingin merasakan pengalaman autentik.

Potensi Wisata dan Ekonomi

Dengan pesonanya, empat desa tertinggi di Baturraden berpotensi besar untuk terus berkembang sebagai destinasi wisata berbasis alam dan budaya. Pemerintah daerah bersama masyarakat setempat dapat mengembangkan ekowisata yang ramah lingkungan tanpa menghilangkan nilai tradisi yang sudah ada.

Pariwisata berbasis desa ini tidak hanya akan meningkatkan perekonomian masyarakat, tetapi juga memperkuat identitas Baturraden sebagai kawasan wisata yang lengkap: dari alam, budaya, hingga kehidupan sosial masyarakat.

Penutup

Mengunjungi desa-desa tertinggi di Baturraden adalah pilihan tepat bagi siapa pun yang ingin merasakan ketenangan hidup di pegunungan. Keindahan alam, udara segar, serta keramahan masyarakat akan membawa pengalaman berharga, baik untuk melepas penat maupun menambah wawasan tentang kehidupan pedesaan.

Keempat desa ini membuktikan bahwa Baturraden bukan hanya soal objek wisata populer, tetapi juga tentang kehidupan harmonis yang terjalin di kaki Gunung Slamet.

Sumber :banyumas.suaramerdeka.com

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top