Mahasiswa Pariwisata UBSI Gali Kearifan Lokal Lewat Kunjungan Edukatif ke Desa Wisata Pentingsari

Dalam upaya memperkuat pemahaman terhadap pariwisata berbasis masyarakat, mahasiswa Program Studi Pariwisata Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) menggelar kunjungan edukatif ke Desa Wisata Pentingsari, Sleman, Yogyakarta, pada tanggal 1–4 Juli 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembelajaran kontekstual yang mengangkat tema “Mengenal Lebih Dekat Kearifan Lokal Lewat Pengalaman di Pentingsari Yogyakarta”.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya, lingkungan, dan nilai-nilai lokal sebagai fondasi utama dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan. Para mahasiswa tidak hanya berkunjung, namun juga turut berinteraksi langsung dengan masyarakat, menyelami kehidupan desa, dan belajar dari praktik nyata.

Desa Wisata Pentingsari: Harmoni Budaya, Alam, dan Masyarakat

Terletak di lereng Gunung Merapi, Desa Wisata Pentingsari telah dikenal luas sebagai salah satu destinasi unggulan nasional. Desa ini tidak hanya menawarkan keindahan alam yang asri, tetapi juga memperlihatkan contoh nyata tentang bagaimana masyarakat lokal mampu mengelola potensi wisata dengan kearifan lokal sebagai landasan utama.

Dengan komitmen terhadap pelestarian budaya dan alam, desa ini telah berhasil membangun citra positif sebagai desa wisata yang mampu berdaya saing tanpa kehilangan identitas lokal. Tak heran jika desa ini sering menjadi tempat studi banding, riset akademik, dan lokasi pengembangan program edukatif.

Kegiatan Edukatif: Menyelami Kearifan Lokal Lewat Praktik Langsung

Selama empat hari kunjungan, mahasiswa UBSI terlibat dalam berbagai aktivitas yang mengasah kepekaan budaya dan pemahaman pariwisata secara praktis. Beberapa kegiatan unggulan yang mereka ikuti antara lain:

  • Pelatihan pembuatan jamu tradisional, yang memperkenalkan warisan herbal Nusantara sebagai bagian dari budaya sehat lokal.

  • Membajak sawah secara tradisional, memberikan pengalaman langsung tentang kerja keras petani dan filosofi hubungan manusia dengan alam.

  • Pertunjukan seni lokal, yang menampilkan kekayaan budaya seperti tarian tradisional dan musik gamelan.

  • Permainan tradisional, untuk mengenal kembali nilai-nilai kebersamaan dan warisan permainan rakyat.

  • Homestay di rumah warga, yang memungkinkan mahasiswa memahami kehidupan sehari-hari masyarakat desa dan menjalin hubungan sosial yang lebih erat.

Melalui pendekatan partisipatif ini, mahasiswa tidak hanya menjadi pengamat, tetapi juga pelaku yang aktif terlibat dalam setiap proses kegiatan.

Belajar dari Praktisi: Diskusi Interaktif dan Strategi Pengelolaan Wisata

Tak hanya praktik lapangan, para mahasiswa juga mengikuti sesi diskusi interaktif bersama pengelola Desa Wisata Pentingsari. Diskusi ini menggali berbagai topik penting, seperti:

  • Strategi membangun destinasi berbasis komunitas

  • Cara menyusun paket wisata edukatif yang menarik

  • Tantangan menjaga keseimbangan antara pelestarian lingkungan dan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan

Para pengelola membagikan pengalaman mereka secara terbuka, termasuk tentang peran penting kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan akademisi dalam menjaga keberlanjutan desa wisata.

Pendidikan Kontekstual: Menanamkan Nilai dan Karakter

Kaprodi Pariwisata UBSI, Ibu Dyah Mustika Wardani, S.Par., M.M., menekankan pentingnya pendidikan yang menyentuh langsung realitas di lapangan.

“Kami ingin membekali mahasiswa dengan pengalaman langsung yang tidak hanya memperluas wawasan, tetapi juga membentuk karakter dan kepekaan sosial terhadap budaya lokal,” ujar beliau.

Menurutnya, kegiatan seperti ini sangat penting untuk menghasilkan lulusan pariwisata yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki empati, kemampuan komunikasi lintas budaya, dan pemahaman mendalam terhadap keberagaman sosial di Indonesia.

Menumbuhkan Kesadaran akan Pariwisata Berkelanjutan

Kunjungan ke Desa Wisata Pentingsari ini bukan sekadar agenda rutin akademik. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi sarana strategis untuk menumbuhkan kesadaran mahasiswa terhadap pentingnya pariwisata berkelanjutan. Mahasiswa diajak untuk berpikir kritis, berinovasi, dan memaknai kembali konsep wisata, bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana pemberdayaan masyarakat dan pelestarian budaya.

Dengan pendekatan seperti ini, UBSI membuktikan komitmennya dalam menghasilkan tenaga profesional pariwisata yang mampu menjadi agen perubahan di masa depan.

Kesimpulan

Kegiatan edukatif mahasiswa Pariwisata UBSI di Desa Wisata Pentingsari menjadi contoh nyata praktik pembelajaran kontekstual yang sarat makna. Melalui interaksi langsung, mahasiswa memperoleh wawasan mendalam tentang kearifan lokal di Desa Wisata Pentingsari, serta mengembangkan sikap peduli terhadap budaya, lingkungan, dan masyarakat. Inisiatif semacam ini sangat penting dalam mendukung pembangunan pariwisata Indonesia yang berkelanjutan dan berbasis pada kekuatan lokal.

Sumber : news

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top